Cita-Cita

 

Hai Dear, terimaksih telah membaca tulisanku..

Udah ngga asing pasti kan dengan judul diatas.. Yap “cita-cita”.. Jadi ingat dulu waktu kecil gampang banget jawab pertanyaan ini kalau ditanya “Ade mau jadi apa?”.. “Dokter, Guru, Polisi, Pilot” kata-kata yang pasti akan diucapkan oleh anak-anak ketika ditanya mengenai “cita-citamu apa?” Tapi mungkin kalau zaman sekarang ada yang jawab jadi youtuber, selebgram kali ya..

Tapi, pernah ngga sih kalian diposisi kalian susah banget jawab pertanyaan ini, sedikit cerita aku pernah magang di salah satu sekolah dasar, dan disana ada anak-anak yang nanya ke aku kaya gini “kaka cita-citanya apa?” saat dia nanya gitu aku ngga bisa jawab, jawabannya ngga semudah aku pengen jadi dokter, polisi, pilot, dkk. Aku ngga tau mau jawab apa? Aku pernah ada diposisi yang seperti itu. Mungkin salah satu penyebabnya adalah aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan, pada saat itu aku mikirnya begitu. Tapi beberapa bulan kedepan, ternyata aku salah, sekarang pemikiranku sudah berbeda. Kalau sekarang ada yang tanya, “Kenapa ngga jadi dokter kaya impianmu waktu kecil hingga kamu duduk di bangku SMA?”. Aku akan menjawab “Itu bukan cita-cita ku, karena bagiku cita-cita adalah sesuatu yang ingin diraih sesulit apapun rintangannya dan tak akan berubah oleh waktu. Oke, aku dulu memang ingin menjadi dokter, makanya aku masuk sekolah SMA jurusan IPA,karena dari SD sampai SMP nilai IPA ku bagus, fix deh aku mau jadi dokter. Apalagi ada film korea DOTS yang cewenya jadi dokter dan pacarnya tentara, fix nih mau jadi dokter. Tapi setelah berkutat dengan pelajaran fisika, kimia, matematika. Gamau ah, jadi dokter suruh ngapalin kaya gini lah, gam au. Dan dari situ aku mendapatkan kesimpulan, bahwa cita-cita ku dulu adalah apa yang aku lihat, dan menurutku itu keren makanya mau jadi itu.. Karena kalau misalanya aku memang bener-bener mau jadi dokter, ketika aku merasa pelajaran yang aku hadapi sulit, aku akan terus berusaha hingga aku bisa, dan aku akan mendaftar kuliah di jurusan kedokteran. Gamau tau gimana pun caranya, harus jadi dokter. Tapi aku tidak seperti itu, ketika aku menghadapi pelajaran IPA yang sulit, aku tidak berusaha memahaminya, bahkan karena saking sulitnya aku jadi males.

Tapi saat corona ini aku telah menemukan apa cita-cita ku yang sesungguhnya. Kenapa aku bilang sesungguhnya? Karena ketika aku gagal mencapai cita-cita ku aku akan bangkit dan mengejarnya lagi, dan saat aku malas pikiranku selalu berkecamuk “katanya mau ini kok malesan? Gimana bisa dapetin? Yoh bangun semangat!!!” kira-kira kaya gitu. Jadi, seberpa pentingnya cita-cita itu, bagiku cita-cita itu pengingat, dan cita-cita itu penyemangat karena sebelum aku menemukan cita-citaku yang sesungguhnya, aku  ngga punya tujuan, aku ngga tau mau ngapain, ngikutin alur aja kaya air ngalir gitu, kemana aja ngikut. Tapi setelah aku menemukan cita-cita ku yang bener-bener pengen aku capai, aku jadi tahu, apa yang harus aku lakukan, aku ngga boleh malas .. Lalu untuk yang diposisi ngga tau cita-citanya mau jadi apa? Cobalah untuk melakukan banyak kegiatan yang belum pernah kamu lakukan. Dan temukan kenyamananmu terletak dimana, maka bisa jadi dari kenyamanan mu itu kamu akan menemukan cita-cita mu.

Terimaksih, Jangan lupa bahagia, berdoa dan selalu tersenyum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beropini~ Anak Kuliah

Anak Rantau Part 2